Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Maret, 2008

Trigger sederhana

TRIGGER DELETE SEDERHANA

Trigger dalam SQL Server berguna untuk menjaga validitas data dari adanya redudansi, terutama bila data tersebut
merupakan data yang berelasi dengan tabel-tabel lain yang ada di database.

di sini gue punya dua buah tabel yaitu tabel mDataSiswa dan tabel trPembayaran, dimana tabel mDataSiswa adalah
tabel master Siswa dan trPembayaran adalah tabel pembayaran SPP dari tiap siswa, so pasti primary key (NIS) di tabel
mDataSiswa harus ada di tabel trPembayaran sebagai foreign key.

untuk membuat trigger bisa melalui Enterprise Manager atau SQL Query Analyzer
contoh pembuatan triggernya adalah sbb:

CREATE TRIGGER tr_deleteSiswa ON mDataSiswa
FOR DELETE AS
DECLARE @NIS_bayar VARCHAR(10)
SELECT @NIS_bayar = NIS FROM Deleted
DELETE FROM trPembayaran WHERE NIS_bayar=@NIS_bayar

Menjalankannya cukup dengan perintah SQL : DELETE FROM mDataSiswa Where NIS=’1023416′
maka dari perintah di atas selain menghapus data Siswa dengan NIS=1023416 di tabel mDataSiswa juga akan menghapus
pembayaran SPP di trPembayaran dengan NIS_bayar=1023416

Keterangan Script:
1. baris pertama menerangkan pembuatan trigger dengan nama tr_deleteSiswa di tabel mDataSiswa
2. baris kedua memerintahkan trigger untuk melakukan Delete (ada 2 perintah yaitu INSERT,DELETE,UPDATE)
3. baris ketiga yaitu deklarasi variable ciptaan sendiri yang baiknya di samakan dengan nama field di tabel asal
4. baris keempat memasukkan nilai NIS ke variable ciptaan yang asalnya dari tabel Deleted (tabel deleted sendiri adalah
logical tabel yang tercipta saat trigger di jalankan, selain itu ada tabel Inserted bila perintah yang di Pakai adalah
INSERT atau UPDATE)
5. baris kelima adalah penghapusan record di tabel trPembayaran berdasarkan Nilai NIS yang ada di tabel Deleted

Read Full Post »

Stored Procedure

STORED PROSEDURE SEDERHANA

Dalam bahasa SQL kita mengenal adanya SELECT, INSERT, DELETE dan UPDATE, perintah ini wajib di kuasai
oleh seorang Database Administrator dan juga Programmer. Perintah SELECT di gunakan untuk membaca data,
Perintah INSERT di gunakan untuk memasukkan Data,
sedangkan DELETE di gunakan untuk menghapus dan perintah UPDATE di gunakan untuk memperbaharui data.

Di sini saya membuat sebuah Tabel di SQL Server dengan Nama mDataSiswa yang berisi field-field
NIS as varchar (10) Primary Key,
NamaSiswa as varchar (50),
Alamat as varchar (100),
Telepon as varchar (12),
JenisKelamin as tinyInt
NamaOrtu as varchar (50),
Pekerjaan as varchar (50)

Primary key di sini adalah NIS (Nomor Induk Siswa)

/*perintah SELECT, INSERT, DELETE dan UPDATE dalam T-SQL nya adalah Sbb.*/

SELECT * FROM mDataSiswa

INSERT INTO mDataSiswa (NIS,NamaSiswa,Alamat,Telepon,JenisKelamin,NamaOrtu,Pekerjaan)
VALUES (‘1023415′,’Dini’,’Komp.Perumahan’,’7756776′,’0′,’Pak Dini’,’Pegawai’)

DELETE mDataSiswa WHERE NIS=’1023415′

UPDATE mDataSiswa SET NamaSiswa=’Dina’, Alamat=’Komp. TNI’ , Telepon=’7675666′,
JenisKelamin=0,NamaOrtu=’Pak D’,Pekerjaan=’Pegawai’
WHERE NIS=’1023415′

Untuk menjalankan perintah SELECT, INSERT, DELETE, UPDATE di stored Procedure, anda perlu membuatnya di SQL Server 7/2000/2005,
misalkan Databasenya saya beri nama Sekolah, langkah pertama buka SQL Query Analyzer ketikkan:
use Sekolah [enter],
kemudian ketikkan perintah-perintah di bawah ini:

/* perintah membuat Stored Prosedurenya untuk SELECT*/
Create procedure sp_SelectmDataSiswa
@NIS varchar(10)
AS
BEGIN
SELECT * FROM mDataSiswa WHERE NIS=@NIS
END

/* menjalankan perintahnya */
exec sp_SelectmDataSiswa ‘1023415’

/* perintah membuat Stored procedure untuk INSERT */
Create Procedure sp_InsertmDataSiswa
@NIS varchar(10),
@NamaSiswa varchar(50),
@Alamat varchar(100),
@Telepon varchar(12),
@JenisKelamin tinyint,
@NamaOrtu varchar(50),
@Pekerjaan varchar(50)
AS
BEGIN
INSERT INTO mDataSiswa (NIS,NamaSiswa,Alamat,Telepon,JenisKelamin,NamaOrtu,Pekerjaan)
VALUES (@NIS,@NamaSiswa,@Alamat,@Telepon,@JenisKelamin,@NamaOrtu,@Pekerjaan)
END
/* menjalankan perintahnya */

exec sp_InsertmDataSiswa ‘1023416’,’Tini’,’Jalan Bahagia 1′,’7867898′,’1′,’Pak Komar’,’Pegawai’

/* perintah membuat Stored procedure untuk DELETE*/
Create Procedure sp_DeleteDataSiswa
@NIS varchar(10)
AS
BEGIN
DELETE mDataSiswa WHERE NIS=@NIS
END
/* menjalankan perintahnya */

exec sp_DeleteDataSiswa ‘1023416’

/* Perintah Stored procedure untuk UPDATE */
Create Procedure sp_UpdateDataSiswa
@NIS varchar(10),
@NamaSiswa varchar(50),
@Alamat varchar(100),
@Telepon varchar(12),
@JenisKelamin tinyint,
@NamaOrtu varchar(50),
@Pekerjaan varchar(50)
AS
BEGIN
UPDATE mDataSiswa SET NamaSiswa=@NamaSiswa, Alamat=@Alamat, Telepon=@Telepon,
JenisKelamin=@JenisKelamin,NamaOrtu=@NamaOrtu,Pekerjaan=@Pekerjaan
WHERE NIS=@NIS
END

/*menjalankan perintahnya */

exec sp_UpdateDataSiswa @NamaSiswa=’Dian’,@Alamat=’Gak Jelas’,@Telepon=’7689999′,
@JenisKelamin=’0′,@NamaOrtu=’Pak D’,@Pekerjaan=’Pegawai’,@NIS=’1023416′
perintah-perintah di atas akan otomatis tersimpan di SQL server di bagian Sekolah->Stored Procedures

Read Full Post »

Create Table

MEMBUAT TABLE DI SQL SERVER

Seperti pembuatan Database di posting sebelumnya, pembuatan table di SQL Server ada dua cara yaitu melalui Enterprise
Manager dan SQL Query Analyzer. Di sini kita akan membuat Table menggunakan SQL Query Analyzer:

Ada beberapa argument yang di pakai dalam pembuatan table, beberapa yang sering di pakai yaitu:
a. table_name : adalah nama table yang di buat
b. column_name : adalah nama column yang di buat
c. data_type : adalah tipe data dari setiap colom (varchar,nvarchar,int,tinyint)
d. IDENTITY : bisa di buat bersamaan dengan primary key sebagai column increement
e. Primary Key : adalah column dari table yang mempunyai nilai yang unik
f. Null / Not Null : membolehkan suatu column ada isinya atau tidak

tidak semua argument tersebut harus di pakai, tergantung kebutuhan. Contoh pembuatan Table sederhana adalah sbb:

A. Very Simple Create Table
CREATE TABLE myTable
(
no_id int,
nama varchar(50),
alamat varchar(100),
telepon varchar(12),
pekerjaan varchar(50)
)
hasil dari table di atas adalah semua column bisa di isi dengan null dan tidak ada primary key. untuk bentuk table yang
lebih sempurnanya adalah dengan menambahkan primary key dan Identity bila di perlukan contoh:

B. Simple Create Table
CREATE TABLE myTable
(
no_id int IDENTITY(1,1) PRIMARY KEY,
nama varchar(50) NOT NULL,
alamat varchar(100) NOT NULL,
telepon varchar(12) NULL,
pekerjaan varchar(50) NOT NULL
)
maksud dari IDENTITY(1,1) adalah peningkatan di mulai dari nomor 1 dan di tingkatkan 1 angka ke depan.

Read Full Post »

membuat Database

MEMBUAT DATABASE DI SQL SERVER.

Banyak cara membuat Database di SQL Server bisa menggunakan GUI di Enterprise Manager atau menuliskan script di
SQL Query Analyzer, di sini kita bikin Database memakai SQL Query Analyzer.

ada berbagai macam pembuatan database seperti

A. Very Simply Create a Database
Ketikkan : CREATE DATABASE nama_database
maka di result panel akan keluar tulisan :
The CREATE DATABASE process is allocating 0.63 MB on disk ‘nama_database’.
The CREATE DATABASE process is allocating 0.49 MB on disk ‘nama_database_log’.
SQL Server akan secara otomatis menciptakan nama_database.mdf

B. Simply Create a Database
Ketikkan :
CREATE DATABASE nama_database
ON
(
NAME = nama_database_dat,
FILENAME = ‘c:\program files\microsoft sql server\mssql\data\nama_database.mdf’,
SIZE = 4,
MAXSIZE = 10,
FILEGROWTH = 1
)
GO
maka di result panel akan keluar tulisan
The CREATE DATABASE process is allocating 4.00 MB on disk ‘nama_database_dat’.
The CREATE DATABASE process is allocating 1.00 MB on disk ‘nama_database_log’.
SQL Server akan secara otomatis menciptakan nama_database.mdf

C. Create a database that specifies the data and transaction log files
Ketikkan :
CREATE DATABASE nama_database
ON
(
NAME = nama_database_dat,
FILENAME = ‘c:\program files\microsoft sql server\mssql\data\nama_database.mdf’,
SIZE = 8,
MAXSIZE = 20,
FILEGROWTH = 1
)
LOG ON
(
NAME = nama_database_log,
FILENAME = ‘c:\program files\microsoft sql server\mssql\data\nama_database.ldf’,
SIZE = 4,
MAXSIZE = 10,
FILEGROWTH = 1MB
)
GO
maka di result panel akan keluar tulisan
The CREATE DATABASE process is allocating 8.00 MB on disk ‘nama_database_dat’.
The CREATE DATABASE process is allocating 4.00 MB on disk ‘nama_database_log’.

SQL Server akan secara otomatis menciptakan 2 buah file yaitu hyang berextensi .mdf dan .ldf

Terserah kepada anda mau menggunakan yang mana, tetapi bila menggunakan cara yang ketiga maka itu lebih baik karena selain
menciptakan file database nya anda juga menciptakan file lognya, dan cara ini sama seperti bila anda membuat database menggunakan
Enterprise Manager.

Read Full Post »

menu Namespace

Menampilkan Pulldown menu namespace di C#.

Bagi pengguna VB.NET yang ingin beralih ke C# pastinya seperti perpindahan dari surga ke neraka, gue juga pernah mengalaminya
baru pertama kali pake C# gue udah bingung bagaimana mengeluarkan namespace sesudah perintah using, kalo di VB.NET abis gue
ketik Imports akan langsung tersedia pulldown yang harus di pilih, tapi sekarang itu masalah kecil, sesudah perintah using
cukup kita spasi kemudian tekan tombol Alt+cursor ke kanan maka akan tampil namespace beserta keluarga besarnya di layar
kompi kita.

Read Full Post »

Debuging Not Enabled

Menghilangkan Debugging Not Enabled

Buat yang pertama kali mempelajari ASP.NET dan mencoba menjalankan Aplikasi yang sudah di buat, mungkin akan
di berikan tanda mata dari microsoft berupa tulisan Debugging Not Enabled, untuk menghindari hal ini kita biasanya
sudah aware menjalankannya menggunakan Ctrl+F5, kalo hal ini di lakukan berkali-kali Busyet deh, cape amat.
hal ini gara-garanya kita belum membuat file web.config, oleh karena itu kita harus membuat file web.config ini dan
mengganti tag <compilation debug=”true” >
cara membuat file nya :
1. Buka aplikasi Web anda dengan Open Web sites
2. Di Jendela Solution explorer klik kanan C:\..\website1 pilih Add New Item
3. Pilih Web Configuration File
4. Secara otomatis akan tercipta file web.config

OK Bro ngerti kan.

Read Full Post »

Memindahkan Kursor

MEMINDAHKAN KURSOR DENGAN TOMBOL ENTER.

Pada beberapa program Web, di mana user di haruskan melakukan registrasi ataupun penginputan data di beberapa
textbox, biasanya untuk memindahkan kursor dari object textbox ke object textbox yang lain kita menggunakan TAB
dan hanya beberapa dari Web Sites yang memperkenankan penggunakan Enter, hal ini karena si Web Masternya meng
konversi perintah Enter sama dengan TAB,
perintah tersebut di tulis di Web Formnya menggunakan javascript, berikut ini adalah scriptnya :

<script type=”text/javascript”>
<!–
document.onkeydown = function ()
{
if ((event.keyCode == 13)||(event.keyCode==9))
event.keyCode = 9;
}
–>

Read Full Post »

menghapus isi textbox

MENGHAPUS ISI TEXTBOX DENGAN CONTROL

Pada umumnya para programmer melakukan penghapusan isi textbox dengan memberikan perintah kepada nama dari textbox di maksud
dengan nilai (“”), contohnya adalah sb:

Text1.Text = “”;

bila jumlah textbox hanya 2 atau 3 buah saja itu tidak masalah, tetapi bila jumlahnya sampai puluhan …? Capeh deh.
sebenarnya perintah ini sudah ada sejak zaman VB 5.0/6.0. Untuk perintah di C#.NET perintah pembersihan isi TextBox adalah:

foreach(Control ctrl in this.form1.Controls)
{
if (ctrl.GetType().Name == typeof(TextBox).Name)
{
((TextBox)this.FindControl(ctrl.ClientID)).Text = string.Empty;
}
}

Read Full Post »

Repeater

REPEATER DI ASP.NET

Dalam ASP.NET ada sebuah object server control yang bernama Repeater yang fungsinya adalah menampilkan data
baik itu yang berasal dari Table ataupun View di Database untuk di Show di layar, fungsi Repeater ini berguna bila
kita ingin menampilkan data di layar secara berulang dalam bentuk label, textbox, dropdownlist dsb.
disini saya akan mempergunakan tabel mDataSiswa, berikut ini adalah tampilan web formnya :
<%@ Page Language=”C#” AutoEventWireup=”true” CodeFile=”frmRepeater.aspx.cs” Inherits=”frmRepeater” %>

<!DOCTYPE html PUBLIC “-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN” “http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd”&gt;

<html xmlns=”http://www.w3.org/1999/xhtml&#8221; >
<head runat=”server”>
<title>Untitled Page</title>
</head>
<body>
<form id=”form1″ runat=”server”>
<div>
<table border=”0″ cellpadding=”0″ cellspacing=”0″ style=”width: 100%”>
<tr>
<td style=”width: 10%”>
Contoh penggunaan Repeater</td>
<td style=”width: 90%”>
<asp:Repeater ID=”Repeater1″ runat=”server”>
<HeaderTemplate>
<table border=”0″ cellpadding=”0″ cellspacing=”0″ style=”width:100%”>
<tr>
<th>
<asp:Label ID=”lblNIS” Text=”NIS” runat=”server” Width=”100px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblNamaSiswa” Text=”Nama Siswa” runat=”server” Width=”150px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblAlamat” Text=”Alamat” runat=”server” Width=”200px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblTelepon” Text=”Telepon” runat=”server” Width=”100px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblJenisKelamin” Text=”JenisKelamin” runat=”server” Width=”50px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblNamaOrtu” Text=”Nama Ortu” runat=”server” Width=”150px”></asp:Label>
</th>
<th>
<asp:Label ID=”lblPekerjaan” Text=”Pekerjaan” runat=”server” Width=”150px”></asp:Label>
</th>
</tr>
</HeaderTemplate>
<ItemTemplate>
<tr>
<td style=”width:100px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem,”NIS”) %>
</td>
<td style=”width:150px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “NamaSiswa”) %>
</td>
<td style=”width:200px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “Alamat”) %>
</td>
<td style=”width:100px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “Telepon”) %>
</td>
<td style=”width:50px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “JenisKelamin”) %>
</td>
<td style=”width:150px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “NamaOrtu”) %>
</td>
<td style=”width:150px” align=”center”>
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem, “Pekerjaan”) %>
</td>
</tr>
</ItemTemplate>
<FooterTemplate>
</table>
</FooterTemplate>
</asp:Repeater>
</td>
</tr>
</table>
</div>
</form>
</body>
</html>

disini kita memakai object repeater dengan tag <asp:Repeater ID=”Repeater1″ runat=”server”>
<HeaderTemplate>
<Table> adalah tag awal membuat table
<Tr> adalah tabel Row yaitu row yang ada di dalam tabel
<Th> adalah tabel header yaitu tulisa yang ada di bagian paling atas tabel
di antara tag <th></th> kita bisa memberikan object label,textbox dsb untuk di tampilkan keterangan dari column yang di buat
</HeaderTemplate>
<ItemTemplate>
<td> adalah tabel data yaitu tempat di mana data di tiap column di tampilkan
<%# DataBinder.Eval(Container.DataItem,”NIS”) %> adalah perintah ASP.NET yang mana di column tersebut akan di tampilkan NIS dari Tabel mDataSiswa
</ItemTemplate>
<FooterTemplate>
pada bagian ini adalah bagian paling bawah dari Template Repeater dan kita harus beri tag </table> bila tidak maka perintah HTML akan Invalid dan
berakibat repeater tidak benar dalam melakukan pengulangan membaca data.
</FooterTemplate>

Sedangkan perintah di Code behindnya adalah sbb:
using System;
using System.Data;
using System.Configuration;
using System.Collections;
using System.Web;
using System.Web.Security;
using System.Web.UI;
using System.Web.UI.WebControls;
using System.Web.UI.WebControls.WebParts;
using System.Web.UI.HtmlControls;

public partial class frmRepeater : System.Web.UI.Page
{
private string csql;
private cnConnection cn = new cnConnection();
protected void Page_Load(object sender, EventArgs e)
{
if (!IsPostBack)
{
LoadRepeater();
}
}

private void LoadRepeater()
{
csql = “Select * from mDataSiswa”;
DataTable dt = cn.getDataset(csql, “mDataSiswa”).Tables[0];
Repeater1.DataSource = dt;
Repeater1.DataBind();
}
}

Disini tabel mDataSiswa di simpan di Object dt (DataTable) yang selanjutnya object dt tersebut akan di gunakan oleh
object Repeater dengan nama Repeater1

Read Full Post »

web config

BERKENALAN DENGAN WEB CONFIG

Dalam ASP.NET di kenal adanya sebuah file yang bernama Web.config yang fungsinya adalah sebagai tempat referensi
dari object-object yang akan kita pakai dalam aplikasi web, seperti tentang connection string, hak user, dll, dalam
aplikasi windows base bisa di ibaratkan sebagai class utama yang mengatur koneksi dsb.

Untuk membuat web.config di ASP.NET sangatlah mudah, langkah-langkahnya adalah :
1. Buka aplikasi Web anda dengan Open Web sites
2. Di Jendela Solution explorer klik kanan C:\..\website1 pilih Add New Item
3. Pilih Web Configuration File
4. Secara otomatis akan tercipta file web.config
5. Selama masa Develop program ubah debug=true pada tag <compilation>
6. Bila menggunakan Database maka perlu di tambahkan tag <connectionStrings>
7. Contoh selengkapnya adalah sbb:

<?xml version=”1.0″?>
<!–
Note: As an alternative to hand editing this file you can use the
web admin tool to configure settings for your application. Use
the Website->Asp.Net Configuration option in Visual Studio.
A full list of settings and comments can be found in
machine.config.comments usually located in
\Windows\Microsoft.Net\Framework\v2.x\Config
–>
<configuration>
<appSettings/>
<connectionStrings>
<add name=”DatabaseConnection” connectionString=”Server=myWindows;uid=sa;pwd=123456;database=Sekolah”/>
</connectionStrings>
<system.web>
<!–
Set compilation debug=”true” to insert debugging
symbols into the compiled page. Because this
affects performance, set this value to true only
during development.
–>
<compilation debug=”true” >
</compilation>
<!–
The <authentication> section enables configuration
of the security authentication mode used by
ASP.NET to identify an incoming user.
–>
<authentication mode=”Windows” />
<!–
The <customErrors> section enables configuration
of what to do if/when an unhandled error occurs
during the execution of a request. Specifically,
it enables developers to configure html error pages
to be displayed in place of a error stack trace.

<customErrors mode=”RemoteOnly” defaultRedirect=”GenericErrorPage.htm”>
<error statusCode=”403″ redirect=”NoAccess.htm” />
<error statusCode=”404″ redirect=”FileNotFound.htm” />
</customErrors>
–>
</system.web>
</configuration>

di sini saya menggunakan komputer dengan nama myWindows dan SQL Server 2000 dengan uid=sa, password=123456,
databasenya Sekolah, configurasi web.config di atas masihlah sangat sederhana, untuk pembuatan web.config untuk skala
besar kita harus menggunakan tool API di Control Panel->Administrative Tools->Internet Information Service

Read Full Post »

Older Posts »